7:52 AM
Karena seni bela diri kempo waktu itu menjadi sebagian dari latihan
bagi para calon Biksu, dengan sendirinya ilmu itu harus mempunyai dasar
falsafah yang kuat. Dengan dilandasi agama Budha, yaitu tidak boleh
membunuh dan menyakiti, maka semua KENSHI (pemain Kempo) dilarang
menyerang terlebih dahulu sebelum diserang. Hal ini menjadi doktrin
Kempo, bahwa "perangilah dirimu sendiri seblum memerangi orang lain".
Berdasarkan doktrin ini mempengaruhi pula susunan beladiri ini, sehingga
gerakan teknik selalu dimulai dengan mengelak/menangkis serangan
dahulu, baru kemudian membalas. Selanjutnya disesuaikan menurut
kebutuhan yakni menurut keadaan serangan lawan. Dharma selalu
mengajarkan bahwa disamping dilarang menyerang juga tidak selalu setiap
serangan dibalas dengan kekerasan. Sehingga dalam ilmu Kempo itu
lahirlah apa yang berbentuk mengelak saja. Cukup menekukkan
bagian-bagian badan lawan, kemudian mengunci dan bila terpaksa barulah
dilakukan penghancuran titik-titik lemah lawan, berupa tendangan,
sikutan, pukulan dan sebagainya. Bentuk yang pertama dikenal sebagai
JUHO dan yang berikutnya sebagai GOHO. Setiap kenshi diharuskan
menguasai teknik GOHO (keras) dan JUHO (lunak), artinya tidak dibenarkan
apabila hanya mementingkan pukulan dan tendangan saja dengan melupakan
bantingan dan kuncian.
Sumber: http://ms.wikipedia.org/wiki/Shorinji_kempo
0 comments:
Post a Comment